motivasi konsumen

Sumber motivasi lain adalah daya tarik terhadap obyek yang disebut ‘pull’ effect. Sesuatu di sini bisa berupa produk, jasa, gagasan, orang atau situasi. Konsumen ingin memiliki barang dan memperoleh layanan tertentu, mencapai tujuan-tujuan tertentu dan menirukan orang dan perilaku tertentu. Daya tarik pada benefit barang, jasa, dan perilaku ini merupakan kekuatan yang mampu memotivasi. Benefit-benefit di atas memang menjanjikan. Orang merasa akan lebih bahagia atau nyaman dengan menikmati produk-jasa ini, dan melakukan perilaku yang diinginkan.
Secara umum, kebutuhan manusia sebagai individu terbagi menjadi dua,
1. kebutuhan dasar : kebutuhan yang sangat mendasar dan harus dipenuhi seperti : makan,minumdan lainnya
2. kebutuhan perolehan.: kebutuhan yang dilakukan untuk mencapai tingkat kepuasaan tertentu dalam memakai suatu produk tertentu seprti : berlian , baju bermerek, mobil mewah.

Pemilihan sasaran , bagi setiap individu berbeda satu sama lain, tergantung beberapa hal yakni,
1. Pengalaman pribadi
2. Kemampuan fisik
3. Norma dan nilai yang berlaku
4. Kemudahan mencapai sasaran

Dan dalam prakteknya, terdapat keterkaitan antara kebutuhan dan sasaran tersebut. Walaupun pada kenyataannya pula, kesadaran orang akan “sasaran” cenderung kurang, isbanding kesadarannya akan “kebutuhan”. Orang cenderung lebih menyadari kebutuhan dasarnya/fisiologis ketimbang kebutuhan perolehan/psikologis.

Sebagai contoh, seorang politisi mungkin tidak menyadari betapa tingginya kebutuhannnya akan “kekuasan”, tapi ia secara rutin aktiv dalam pemilihan jabatan tertentu dalam pemerintahan.
Menurut Kotler dan Amstrong factor factor yang mempengaruhi konsumen adalah factor budaya, sosial, pribadi, dan factor psikologis.

Jenis-jenis Motivasi :
Motivasi positif dan motivasi negatif, motivasi positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapatkan hadiah. Motivasi negatif adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang kita inginkan tetapi teknik dasar yang digunakan adalah lewat kekuatan ketakutan.
Bukti yang paling dasar terhadap keberhasilan suatu bentuk motivasi adalah hasil yang diperoleh dari pelaksanaan suatu pekerjaan.

Selama ini secara tradisional barang-barang konsumen (consumer goods) sebagai dasar pertimbangan segmentasi pasar yang sangat disukai secara umum adalah berdasar data demografi, tingkat pendapatan dan lokasi konsumen di dalam pasar yang dituju.

Karakteristik konsumen dapat ditinjau dari :
  1. Usia
  2. Jenis kelamin
  3. Agama
  4. Suku bangsa
  5. Pendapatan
  6. Status pernikahan
  7. Pekerjaan
  8. Kesehatan, dll.
Ada 5 tahap dalam konsumen mengambil keputusan untuk membeli, yaitu :
  1. Pengenalan kebutuhan
  2. Pencarian informasi
  3. Evaluasi alternatif
  4. Keputusan pembelian
  5. Pengkonsumsian suatu produk dan perilaku purna beli
Akhir-akhir ini dasar pertimbangan segmentasi terhadap pasar dengan mempergunakan gaya hidup (life style) yang berdasar psikografis menjadi semakin penting bagi produsen. Produsen masa kini tampak sangat memahami makna pemasaran tidak hanya disebabkan konsumen bermaksud memenuhi kebutuhan (needs), tetapi pada masa kini dasar pertimbangan keinginan (wants) yang lebih menentukan keputusan pembelian.

Melihat dengan lebih mendalam kepada berbagai hal yang terkait dengan apa saja yang ada dalam benak pelanggan (customer insight) merupakan usaha serius memahami alam pikir konsumen. Pemahaman gaya hidup konsumen adalah berdasarkan pada perhitungan dan memperhatikan apa yang sebenarnya yang terjadi dan di alami konsumen, serta berbagai pertimbangan mereka untuk mengkonsumsi produk yang kita pasarkan.

Dengan demikian mengenali dan memahami gaya hidup konsumen akan memberikan pertimbangan dalam keputusan strategi pemasaran yang dianggap paling tepat, termasuk merancang produk untuk memenuhi kebutuhan kelompok konsumen tertentu.

Gaya hidup pada dasarnya adalah suatu perilaku yang mencerminkan masalah apa yang sebenarnya yang ada di dalam alam pikir pelanggan yang cenderung berbaur dengan berbagai hal yang terkait dengan masalah emosi dan psikologis konsumen. Menurut Well dan Tigert perilaku konsumen dapat diamati atau diukur dengan sistem AIO (Activities, Interest and Opinion) dalam pengertian: 1). Bagaimanakah mereka mempergunakan waktu dalam kehidupan sehari-hari, 2). Apa saja yang menjadi minat atau apa saja yang ada disekeliling mereka yang dianggap penting dalam kehidupan dan berinteraksi sosial, 3). Bagaimana pendapat atau opini memandang diri sendiri dan terhadap dunia di sekekitar mereka, 4). Karakteristik dasar kelompok konsumen tersebut umumnya dapat didasarkan pada wilayah geografis. Keempat hal tersebut di atas dapat memberikan gambaran gaya hidup secara komprehensif pada suatu kelompok kosumen.

Pendapat ini juga tampak sejalan dengan Plummer yang menekankan kepada 3 (tiga) hal penting yang dapat dipergunakan untuk mengevaluasi gaya hidup konsumen sehari-hari, yaitu: apa yang mereka rasakan, bagaimana sikap dan opini mereka terhadap berbagai fakta kehidupan. Katakan di sini sebagai contoh bagaimana produk mie instan yang saat ini sangat dikenal luas.

Makanan cepat saji dan praktis ini dikemas dalam berbagai bentuk dan dirancang dengan berbagai rasa lokal kedaerahan yang ditujukan pada berbagai segmen pasar dan terkait gaya hidup masyarakat menengah ke bawah, khususnya yang hidup di perkotaan di berbagai wilayah di Indonesia. Produk ini berhasil masuk ke berbagai segmen masyarakat masa kini yang sangat sibuk dan tidak lagi cukup waktu bagi mereka untuk memasak.

Lalu jika kita berbicara tentang gaya hidup konsumen, .ada trend yang sangat mengejutkan di Amerika Serikat akhir-akhir ini, dengan meningkatnya omset bengkel mobil dan menurunya angka penjualan mobil pribadi. Dengan kata lain dapat kita simpulkan bahwa banyak orang yang lebih suka memperbaiki mobil ketimbang membeli yang baru. Dampaknya, semakin sedikit mobil yang berlalu lalang dapat mengurangi emisi karbon dioksida yang dikeluarkan ke udara. Penelitian ilmiah membuktikan bahwa emisi karbon adalah salah satu perusak lingkungan yang paling utama. Kita sebagai pengguna computer juga bisa berperan dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan. Dengan melakukan sedikit perubahan bukan tidak mungkin, jika dilakukan oleh seluruh pengguna, dampak baiknya tidaklah kecil bagi alam.

Gaya hidup menurut Hair dan McDaniel adalah cara hidup, yang diidentifikasi melalui aktivitas seseorang, minat, dan pendapat seseorang. Penilaian gaya hidup dapat dilakukan melalui analisa psychografi. Psychografi merupakan teknik analisis untuk mengetahui gaya hidup konsumen sehingga dapat dikelompokkan berdasarkan karakteristik gaya hidupnya. Menurut Kasali gaya hidup mencerminkan bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya yang dinyatakan dalam aktivitas-aktivitas, minat dan opini-opininya.

Pendekatan gaya hidup cenderung mengklasifikasikan konsumen berdasarkan variabel-variabel Activity, Interest, Opinion, yaitu aktivitas, interes (minat), dan opini (pandangan-pandangan). Menurut Setiadi sikap tertentu yang dimiliki konsumen terhadap suatu objek tertentu bisa mencerminkan gaya hidupnya. Gaya hidup seseorang bisa juga dilihat dari apa yang disenangi, ataupun pendapatnya mengenai objek tertentu.

Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan aktivitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Kasali menyatakan bahwa gaya hidup mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang.


terima kasih

refrence :http://uyungs.wordpress.com/2008/11/14/motivasi-eksternal-perilaku-konsumen/,
http://consumerbehaviour.blogsome.com/2007/11/09/motivasi-konsumen/

" Jika Anda ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Anda, mohon cantumkan link aktif menuju artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut. Ketentuan lebih lengkap silakan simak   FAQ "

Komentar

Postingan populer dari blog ini

hubungan kepribadian, gaya hidup dalam perilaku konsumen

Citra produk

Etika bisnis pada pasar oligopoli