Pandangan terhadap praktek bisnis curang peusahaan
Ketika ekonomi Indonesia
tumbuh pesat dalam sepuluh tahun terakhir, banyak pendatang baru di bisnis. Ada
pedagang yang menjadi bankir. Banyak juga pengusaha yang sangat ekspansif di
luar kemampuan. Mereka berlomba membangun usaha konglomerasi yang keluar dari
bisnis intinya tanpa disertai manajemen organisasi yang baik. Akibatnya, pada
saat ekonomi sulit banyak perusahaan yang bangkrut.
Praktik curang ini bukan
hanya merugikan perusahaan lain, melainkan juga masyarakat dan negara. Praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) tumbuh subur di banyak perusahaan. Pelanggaran
etika bisa terjadi di mana saja, termasuk dalam dunia bisnis. Untuk meraih
keuntungan, masih banyak perusahaan yang melakukan berbagai pelanggaran moral.
Pelanggaran etik bisnis
di perusahaan memang banyak, tetapi upaya untuk menegakan etik perlu
digalakkan. Misalkan, perusahaan tidak perlu berbuat curang untuk meraih
kemenangan. Hubungan yang tidak transparan dapat menimbulkan hubungan istimewa
atau kolusi dan memberikan peluang untuk korupsi.
Banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan pelanggaran,
terutama dalam kinerja keuangan perusahaan karena tidak lagi membudayakan etika
bisnis agar orientasi strategik yang dipilih semakin baik. Sementara itu hampir
61.9% dari 21 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ tidak lengkap
menyampaikan laporan keuangannya (not avaliable).
Tingkat perhatian perusahaan terhadap perilaku etis juga
sangat menentukan karena dalam jangka panjang bila perusahaan tidak concern terhadap
perilaku etis maka kelangsungan hidupnya akan terganggu dan akan berdampak pula
pada kinerja keuangannya.
Hal ini terjadi akibat manajemen dan karyawan yang
cenderung mencari keuntungan semata sehingga terjadi penyimpangan norma-norma
etis. Segala kompetensi, keterampilan, keahlian, potensi, dan modal lainnya
ditujukan sepenuhnya untuk memenangkan kompetisi.
”Pelanggaran etika
perusahaan terhadap pelanggannya di Indonesia merupakan fenomena yang sudah
sering terjadi. Contoh terakhir adalah pada kasus Ajinomoto. Kehalalan
Ajinomoto dipersoalkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada akhir Desember 2000
setelah ditemukan bahwa pengembangan bakteri untuk proses fermentasi tetes tebu
(molase), mengandung bactosoytone (nutrisi untuk pertumbuhan bakteri), yang
merupakan hasil hidrolisa enzim kedelai terhadap biokatalisator porcine yang
berasal dari pankreas babi,”.
Kasus lainnya, terjadi pada produk
minuman berenergi Kratingdeng yang sebagian produknya diduga mengandung nikotin
lebih dari batas yang diizinkan oleh Badan Pengawas Obat dan Minuman. ”Oleh
karena itu perilaku etis perlu dibudayakan melalui proses internalisasi budaya
secara top down agar perusahaan tetap survive dan
dapat meningkatkan kinerja keuangannya,”.
Pengaruh budaya organisasi dan orientasi etika terhadap orientasi strategik
secara simultan sebesar 65%. Secara parsial pengaruh budaya organisasi dan
orientasi etika terhadap orientasi strategik masing-masing sebesar 26,01% dan
32,49%. Hal ini mengindikasikan bahwa komninasi penerapan etika dan budaya
dapat meningkatkan pengaruh terhadap orientasi strategik. ”Hendaknya perusahaan
membudayakan etika bisnis agar orientasi strategik yang dipilih semakin baik.
Salah satu persyaratan bagi penerapan orientasi strategik yang inovatif,
proaktif, dan berani dalam mengambil risiko adalah budaya perusahaan yang mendukung,”.
Etika bisnis tidak akan
dilanggar jika ada aturan dan sangsi. Kalau semua tingkah laku salah dibiarkan,
lama kelamaan akan menjadi kebiasaan. Repotnya, norma yang salah ini akan
menjadi budaya. Oleh karena itu bila ada yang melanggar aturan diberikan sangsi
untuk memberi pelajaran kepada yang bersangkutan.
Upaya yang dapat
dilakukan oleh perusahaan untuk menegakkan budaya transparansi antara lain:
- Penegakkan budaya berani
bertanggung jawab atas segala tingkah lakunya. Individu yang mempunyai
kesalahan jangan bersembunyi di balik institusi. Untuk menyatakan
kebenaran kadang dianggap melawan arus, tetapi sekarang harus ada
keberanian baru untuk menyatakan pendapat.
- Ukuran-ukuran yang dipakai
untuk mengukur kinerja jelas. Bukan berdasarkan kedekatan dengan atasan,
melainkan kinerja.
- Pengelolaan sumber daya manusia
harus baik.
- Visi dan misi perusahaan jelas yang mencerminkan
tingkah laku organisasi.
“Etika bisnis, selanjutnya disingkat EB, merupakan etika khusus (terapan)
yang pada awalnya berkembang di Amerika Serikat. Sebagai cabang filsafat
terapan, etika bisnis menyoroti segi-segi moral perilaku manusia yang mempunyai
profesi di bidang bisnis dan manajemen. Oleh karena itu, etika bisnis dapat
dilihat sebagai usaha untuk merumuskan dan menerapkan prinsip-prinsip etika
dibidang hubungan ekonomi antar manusia”
Menurut Richard T.de George bahwa etika bisnis menyangkut empat
kegiatan sebagai berikut:
1. penerapan prinsip-prinsip umum dalam praktik bisnis. Berdasarkan prinsi-prinsip etuka bisnis itu kita dapat menyoroti dan menilai apakah suatu keputusan atau tindakan yang diambil dalam dunia bisnis secara moral dapat dibenarkan atau tidak. Dengan demikian etik bisnis membantu pra pelaku bisnis untuk mencari cara guna mencegah tindakan yang dinilai tidak etis.
2. etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip-prinsip etika pada dunia bisnis, tetapi juga metaetika. Dalam hubungan ini, etika bisnis mengkaji apakah perilaku yang dinilai etis pada individu juga dapat berlaku pada organisais atau perusahaan bisnis. Selanjutnya etika bisnis menyoroti apakah perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial atau tidak.
3. bidang telaah etika bisnis menyangkut pandangan – pandangan mengenai bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis mengkaji moralitas sistem ekonomi pada umumnya dan sistem ekonomi publik pada khususnya, misalnya masalah keadilan sosial, hak milik, dan persaingan.
4. etika bisnis juga menyentuh bidang yang sangat makro, seperti operasi perusahaan multinasional, jaringan konglomerat internasional, dan lain- lain.
Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral para pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan tidak melakukan monkey business atau dirty business. Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik (etis) agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang mempercayai adanya dimensi etis dalam dunia bisnis. Hal ini sekaligus menghalau citra buruk dunia bisnis sebagai kegiatan yang kotor, licik, dan tipu muslihat. Kegiatan bisnis mempunyai implikasi etis, dan oleh karenanya membawa serta tanggungjawab etis bagi pelakunya
Etika Bisnis adalah seni dan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip etika untuk mengkaji dan memecahkan masalah-masalah moral yang kompleks. (Weis) .
Etika Bisnis merupakan studi mengenai bagaimana norma moral personal diaplikasikan ke dalam aktivitas dan tujuan perusahaan (Laura Nash).
1. penerapan prinsip-prinsip umum dalam praktik bisnis. Berdasarkan prinsi-prinsip etuka bisnis itu kita dapat menyoroti dan menilai apakah suatu keputusan atau tindakan yang diambil dalam dunia bisnis secara moral dapat dibenarkan atau tidak. Dengan demikian etik bisnis membantu pra pelaku bisnis untuk mencari cara guna mencegah tindakan yang dinilai tidak etis.
2. etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip-prinsip etika pada dunia bisnis, tetapi juga metaetika. Dalam hubungan ini, etika bisnis mengkaji apakah perilaku yang dinilai etis pada individu juga dapat berlaku pada organisais atau perusahaan bisnis. Selanjutnya etika bisnis menyoroti apakah perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial atau tidak.
3. bidang telaah etika bisnis menyangkut pandangan – pandangan mengenai bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis mengkaji moralitas sistem ekonomi pada umumnya dan sistem ekonomi publik pada khususnya, misalnya masalah keadilan sosial, hak milik, dan persaingan.
4. etika bisnis juga menyentuh bidang yang sangat makro, seperti operasi perusahaan multinasional, jaringan konglomerat internasional, dan lain- lain.
Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral para pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan tidak melakukan monkey business atau dirty business. Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik (etis) agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang mempercayai adanya dimensi etis dalam dunia bisnis. Hal ini sekaligus menghalau citra buruk dunia bisnis sebagai kegiatan yang kotor, licik, dan tipu muslihat. Kegiatan bisnis mempunyai implikasi etis, dan oleh karenanya membawa serta tanggungjawab etis bagi pelakunya
Etika Bisnis adalah seni dan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip etika untuk mengkaji dan memecahkan masalah-masalah moral yang kompleks. (Weis) .
Etika Bisnis merupakan studi mengenai bagaimana norma moral personal diaplikasikan ke dalam aktivitas dan tujuan perusahaan (Laura Nash).
Kesimpulan :
Menurut saya praletek bisnis curang yang
diterapkan oleh perusahaan khususnya bidang makanan merupakan suatu pelanggaran
hukum karena penyalahgunaan zat berbahaya pada makanan akan berdampak buruk dan
membahayakan organ manusia. Tindakan ini jelas merugikan konsumen yang
menggunakan produk tersebut maka perlu adanya pengawasan ketat terhadap ijin produk
makanan di pasaran oleh BPOM juga kesigapan aparatur hukum dalam menindak
perusahaan yang melakukan tindak curang.
REFERENSI :
Komentar
hohoho
mobil baru
http://goo.gl/fW3nCw